Laman

Sunday 30 June 2013

Karakter Happy Tree Friends



Hai bloggers, kembali lagi dalam blog ane Faizal Akbar Prakoso. Sebelum ane memberi tahu soal isi blog ane, apakah kalian mengetahui tentang happy tree friends ? Ya, Happy Tree Friends adalah serial kartun yang tokoh tokohnya sangatlah Lucu, Imut tapi Menakutkan. Agan tahu kenapa ? karena didalam isi cerita kartun ini selalu diberikan kejadian yang mencelakakan tokoh karakter secara sadis baik kejadian yang disengaja ataupun tidak. Kali ini ane akan ngasih tahu karakter karakter dalam tokoh serial kartun tersebut.

1. Cuddles

Cuddles adalah karakter utama dalam kartun serial happy tree friends. Cuddles adalah kelinci berwarna kuning dengan pipi merah dan segumpal rambut ditengah telinganya. Cuddles selalu terlihat bersama lumpy dan tidak jarang pula cuddles harus mati karena Lumpy.

2. Giggles

 

Giggles merupakan karakter tupai perempuan berwarna merah mudayang sangat periang. Tupai dengan ciri-ciri berpita merah muda dikepalanya. Di dalam serial, Giggles sering terlihat muncul sebagai seorang perawat. Giggles sering mati dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Tidak jarang pula kematian yang selalu datang padanya.

3. Petunia

 

Petunia adalah karakter perempuan lainnya dalam happy tree friends. Karakter ini adalah seekor sigung cantik berwarna biru laut dengan bunga diatas kepalanya dan kalung pohon cemara di lehernya. Karakter ini juga selalu muncul dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Ada saja hal-hal disekelilingnya yang membuat ia mati dengan sangat tragis. Karakter ini sangat menyukai dalam acara pesta dan minum teh bersama.

4. Sniffles

 


Ini adalah karakter yang banyak teman ane bilang kalo karakternya mirip ane. Nama karakter ini adalah Sniffles. Sniffles ini adalah seekor tapir berwarna biru muda yang memakai kacamata dan berhidung panjang. Sniffles itu adalah salah satu tokoh karakter di happy tree friends yang memiliki kecerdasan yang sangat tinggi. Dia sangat menyukai matematika dan pelajaran IPA. Semut adalah makanan favoritenya. Tetapi terkadang dia malah sering celaka dan mati mengenaskan oleh semut yang ia makan. Kematiannya sangat mengenaskan.

5. Toothy

 

Toothy adalah seekor berang-berang berwarna ungu yang memiliki kedua gigi depan yang panjang dan bintik jerawat di bagian pipinya. Toothy adalah karakter happy tree friends yang sangat suka bersepeda, melempar bola salju, dan menonton film tentang monster. Karakter ini tidak terlalu sadis kematiannya.

6. Nutty

 

Nutty adalah seekor tupai yang sangat menyukai permen dan gula atau semacam makanan dan minumana yang rasanya manis. Tokoh ini sering hadir dalam serial yang berkaitan dengan makanan yang manis. Terkadang kecerobohannya dapat mencelakakan tokoh lain dan dirinya sendiri.
 
7. Flaky

 

Karakter dalam happy tree friends yang memiliki sifat penakut. Flaky adalah landak berwarna merah dengan ketombe dibagian durinya. Dalam kartun terkadang duri dibagian belakang punggung flaky dapat mencelakakan tokoh lain. Tokoh ini selalu baik dalam persahabatan
 
8. Flippy

 

Flippy adalah salah satu tokoh yang karakternya bisa berubah menjadi sosok karakter yang menyeramkan. Flippy adalah seekor beruang yang memiliki pengalaman militer yang mengerikan. Jika sesuatu hal disekelilingnya membuatnya mengingat kejadian pada masa peperangan. Flippy akan berubah menjadi seorang pembunuh yang sadis bagi karakter disekelilingnya.
 
9. Lumpy


Lumpy adalah seekor rusa yang selalu melakukan tindakan bodoh. Karakter ini selalu hadir untuk mencelakakan tokoh lainnya dengan kebodohannya. Walau dibilang karakter yang bodoh, tetapi ia selalu muncul dengan karakter karakter seperti dokter, guru, psikolog, dan pembina.

10. Pop and Cub

 

Pop dan Cub adalah dua tokoh beruang (Pop) ayah dan (Cub) anak yang sering muncul dalam happy tree friends. Karakter Pop sering sekali tanpa sengaja mencelakakan hidup anaknya walalupun sebenarnya ia sangat sayang kepada anaknya.

Sekian blog mengenai tokoh karakter Happy Tree Friends dari ane. Oh ya blog ini ada kelanjutannya. Masih ada tokoh lain yang belum ane ceritakan di blog ini. Oke bloggers see you next time.

Makalah Integral Parsial

Hai bloggers, welcome back to my site. Kali ini saya akan mengisi blog mengenai Makalah yang saya buat mengenai integral parsial. Let's check it out.



Bab I. Pendahuluan

          Integral parsial adalah cara menyelesaikan integral yang memuat perkalian fungsi, tetapi tidak dapat diselesaikan secara substitusi biasa. Integral parsial memiliki dua variabel pembantu yaitu (u) dan (v). Variabel (u) dan (v) ini dapat membantu perhitungan nilai dua perkalian bilangan yang akan diintegralkan. Bilangan tersebut memiliki perkalian integral khusus yang tidak dapat digunakan pada integral subtitusi.
            Berikut ini adalah rumus dari integral parsial :
            d.(uv) = u.dv + v.du
            u.dv = d.(uv) – v.du
            ∫u.dv = ∫d.(uv) - ∫v.du = u.v - ∫v.du
Pada rumus diatas biasanya dalam soal kita memiliki bilangan (u) dan (dv). Bilangan (u) akan diturunkan menjadi (du) sedangkan (dv) akan diintegralkan menjadi bilangan (v). Sehingga akan menemukan empat bilangan yang akan dimasukan kedalam rumus integral parsial sehingga nilai dari integral (u) dikali (dv) sama dengan (u) dikalikan dengan (v) dikurangi integral (v) dikali (du).











Bab II. Definisi Integral Parsial
          Integral Parsial adalah suatu cara untuk menaikan pangkat suatu bilangan dua perkalian fungsi yang berbeda sehingga fungsi bilangan tersebut dapat menaikan pangkatnya (diintegralkan). Integral parsial dihubungkan dengan fungsi bilangan (u) dan (dv) yang fungsi tersebut akan dikali dan diintegralkan sesuai dengan aturan rumus integral parsial.
            Integral Parsial memiliki cara khusus dimana dua bilangan fungsi dari (u) dan (dv) akan dihitung untuk mencari penurunan pangkat dari (u) atau biasa disebut (du) dan mencari kenaikan pangkat (dv) atau biasa disebut (v). Bilangan fungsi-fungsi diatas memiliki hubungan yang sangat penting dalam integral parsial
            Sering kali terdapat banyak pendapat yang menyatakan bahwa integral parsial hampir sama penyederhanaannya seperti integral subtitusi. Padahal dalam konsep penyederhanaan integral parsial lebih rumit dibandingkan integral subtitusi. Integral parsial menyederhanakan fungsi dengan pemilihan fungsi yang akan diturunkan dan yang akan diintegralkan untuk membuat fungsi-fungsi baru yang akan digunakan pada rumus integral parsial.
                                    












Bab III. Rumus Integral Parsial

Integral parsial memiliki rumus umum seperti :
Dimana dalam rumus diatas kita harus memilih salah satu fungsi (u) pada soal dan fungsi sisanya sebagai (dv). Saat mengerjakan integral parsial, kita perlu memilih fungsi (u) yang tepat dengan syarat (u) diturunkan hasil turunannya akan lebih sederhana dari (u) sendiri. Contoh-contohnya untuk turunan dibawah ini :
1. F(x) = ln x → F(x)’ = 1/x
2. F(x) = x2 → F(x)’ = 2x
3. F(x) = e2x → F(x)’ = 2.e2x
Turunan (u) diatas akan digunakan dalam rumus integral parsial ∫ u.dv = u.v - ∫ v.du . Dengan (u) sebagai F(x) dan (du) sebagai F(x)'. Dan untuk fungsi (v) dan (dv) dalam soal kita memilih fungsi (dv) dengan syarat (dv) diintegralkan sehingga membentuk (v). Contoh-contohnya untuk integral dibawah ini :
1. ∫ 3x2 = (3/3).x3 → x3 + C
2. ∫ sin x = cos x + C
            Setalah menemukan turunan (u) menjadi (du) dan integral (dv) menjadi (v). Nilai akan siap dimasukan ke dalam rumus integral parsial. Sebagai contoh perhatikan soal contoh dibawah ini :
1. ∫ x2.(x + 3)2 = ∫ x2 . (x2 + 6x + 9)
Untuk (u) kita mengambil fungsi x2 dan (dv) adalah (x + 3)2 atau (x2 + 6x + 9) sehingga :
(u) = x2  → (du) = 2x
(dv) = (x+3)2 = (x2 + 6x + 9) → (v) = (1/3 x3 + 3x2 + 9x)


Setelah menemukan (u), (du), (dv), dan (v) soal siap untuk dimasukan ke dalam rumus integral parsial menjadi :
∫ u.dv = u.v - ∫ v.du
∫ x2.(x+3)2 = (x2). (1/3 x3 + 3x2 + 9x) - ∫ (1/3 x3 + 3x2 + 9x). (2x)
∫ x2.(x+3)2 = (1/3 x5 + x4 + 9x3) - ∫ (2/3 x4 + 6x3 + 18x2)
∫ x2.(x+3)2 = (1/3 x5 + x4 + 9x3) – (10/3 x5 + 3/2 x4 + 6x3)
∫ x2.(x+3)2 = (- 9/3 x5 – 3/2 x4 + 3x3)

Jadi integral parsial dari ∫ x2.(x+3)2 hasilnya (- 9/3 x5 – 3/2 x4 + 3x3).















Bab IV. Contoh Latihan Soal


1.     
Jawaban :
Pertama pilih dulu fungsi mana yang ingin dijadikan u. Secara umum, pedomannya adalah memilih fungsi yang jika diturunkan hasilnya lebih sederhana. Untuk kasus ini, pilihlah 
  
Karena memilih   berarti 
  
Lalu masukkan persamaan di atas ke rumus integral parsial
  
2.     
Jawaban :
Ada dua kemungkinan untuk memisalkan u, yaitu   atau  . Tetapi kita memilih   karena turunannya lebih sederhana dibanding  .
Jadi misalkan :
  
Lalu
  
Lakukan substitusi u dan v
  
3.     
Jawaban :
Kita dapat memilih   atau  , tetapi mengingat pedoman permisalan fungsi u yang dijelaskan di atas, maka kita memilih   sehingga 
Jadi lakukan permisalan :
  
Lalu :
  
Lakukan substitusi
  
4.     
Jawaban :
Melihat soal diatas, ada 2 fungsi yang bisa dijadikan u. Lalu dengan mempertimbangkan prioritas permisalan, kita memilih   dan 
  
Lalu
  
Lakukan substitusi integral parsial
  
Bentuk   menyebabkan kita harus sekali lagi melakukan metode integral parsial. Jadi lakukan permisalan :
  
Dan sama seperti sebelumnya
  
Lakukan substitusi sekali lagi melanjutkan yang tadi
  
5.     
Jawaban :
Berdasarkan pedoman permisalan, lakukan permisalan   dan 
  
Lalu :
  
Lakukan substitusi menggunakan integral parsial
  
Lakukan proses integral parsial sekali lagi pada persamaan  , kali ini dengan memilih   lagi, dengan  . Karena persamaan u sama, langsung saja ke persamaan dv.
  
Substitusi untuk 
  
Tulis lagi persamaan semula, dan lakukan substitusi
  
6.     
Jawaban :
Lakukan permisalan   dan 
  
  
Substitusikan ke rumus integral parsial
  
Untuk menyelesaikan bentuk diatas, kita perlu melakukan substitusi biasa. Kita misalkan  .
  
Lanjutkan substitusi.
  
7.     
Jawaban :
Sesuai dengan prioritas permisalan, maka kita pilih persamaan   dan  .
  
Dan
  
Masukkan ke dalam rumus integral parsial
  
8.     
Jawaban :
Misalkan   sehingga 
Lalu   sehingga  . Setelah itu masukkan ke rumus integral parsial.
  
Misalkan lagi untuk melakukan integral parsial pada  . Kali ini pilihlah   sehingga  .
Lalu   sehingga   dan masukkan kembali ke rumus integral parsial
  
Karena masih ada bentuk integral parsial di penyelesaian, maka misalkan sekali lagi. Kali ini   sehingga  .
Lalu   sehingga  . /p>
Masukkan ke rumus integral parsial lagi
  
9.     
Jawaban :
Misalkan   dan  . Cari nilai du terlebih dahulu.
  
Lalu cari nilai v
  
Masukkan ke rumus integral parsial
  
10. 
Jawaban :
  
Misalkan   sehingga   dan   sehingga  .
Lalu masukkan ke dalam rumus integral parsial



V. Kesimpulan dan Saran

            Integral Parsial adalah suatu cara dimana mengerjakan soal-soal perkalian integral dengan dua fungsi yang berbeda. Integral Parsial menggunakan fungsi u dan dv. Pada integral Parsial dua fungsi tersebut akan diubah untuk menemukan dua hasil fungsi yang baru yang akan digunakan pada rumus Integral Parsial.


















Daftar Pustaka


Makalah Konsep Informasi

Hai bloggers kali ini saya dan teman kelompok saya mengerjakan suatu makalah yang berjudul konsep informasi. Di Makalah saya ini, saya akan menjelaskan mengenai seluk beluk konsep informasi.





KONSEP SISTEM INFORMASI
 
 




Description: logo_gunadarma1.jpg


NAMA KELOMPOK                        :
1. Devin Brandon Abraham Mewengkang (21112930)
2. Faizal Akbar Prakoso (22112693)
3. Muhammad Iqbal (24112800)
4.Rasyidi Jafar (26112036)





Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bertemakan Konsep Informasi ini dengan baik.
            Makalah berisikan hal-hal mengenai bagian-bagian dari konsep informasi seperti data dan informasi, ciri-ciri informasi dan lain-lain.
            Makalah disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami arti dan istilah mengenai konsep informasi beserta data dan informasi yang tersusun dalam metode konsep informasi tersebut.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.


Depok, 14 Juni 2013


Faizal Akbar Prakoso






1. Konsep Informasi dan Definisi Data dan Informasi

Konsep informasi memiliki Data dan Informasi Data benda, kejadian,aktivitas, dan transaksi, yg tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai Informasi data yg telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yg menggunakana data tersebut. Data bagi suatu tingkat organisasi mungkin berupa informasi bagi tingkat lainnya Nilai informasi berhubungan dgn keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan.
Data adalah himpunan simbol atau stimulan yang tidak atau belum mempunyai arti atau nilai apapun secara tersendiri. Informasi adalah data yang telah diproses menurut sekumpulan aturan dan telah memiliki arti atau nilai.
Sedangkan definisi Data dan Informasi yaitu Suatu Penggambaran Fakta, Pengertian atas Instruksi yang disampaikan, dimengerti & diolah oleh manusia/peralatan yang digunakan oleh manusia.
Kurt Christoff mengemukakan perbedaan Data dan Informasi yang didefinisikan sebagai berikut :







2. Transformasi Data menjadi Informasi
Transformasi Data menjadi Informasi dapat didefinisikan dengan melihat diagram seperti pada gambar dibawah ini.
           
Di dalam proses transformasi data untuk menjadi informasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan (capturing), merupakan data dengan penelitian, pemeriksaan, keterangan-keterangan yang masih merupakan data atau fakta. Oleh karena data atau fakta itu sifatnya masih baku belumlah disebut informasi.
2. Memilih (verifying), adalah melihat data atau fakta yang dikumpulkan itu benar-benar diambil dari lapangan atau direka-reka saja. Setelah ada keyakinan bahwa data tersebut benar, maka barulah diolah menjadi informasi.
3. Pengelompokan/penggolongan (classifying), adalah mengelompokkan data yang telah dikumpulkan sesuai dengan keinginan yang memerlukan data.
4. Penyusunan (sorting), adalah menempatkan unsur-unsur data dalam urutan-urutan atau rangkaian khusus disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai.
5. Menyingkat/meringkas (summarizing), adalah data yang telah dikumpulkan tersebut dibedakan pengelompokannya untuk diringkas dan disusun menjadi laporan atau dengan kata lain, menyingkat mengakumulasikan data menjadi bentuk matematika/angka-angka.
6. Perhitungan (calculating), memberikan nilai kepada data yang lima di atas tadi. Maksudnya mengadakan perhitungan atas pengkalkulasian terhadap data yang diperoleh atau penggunaan data secara aritmatika.
7. Penyimpanan (storing) adalah menimpatkan data pada alat-alat penyimpanan apakah berupa daftar kertas, mikrofilm atau dalam bentuk laporan-laporan yang dapat dipelihara sebaik mungkin dan dilihat serta diambil kembali pada saat diperlukan.
8. Pengambilan kembali (retrieving), adalah mengambil keterangan kembali dari arsip bila informasi tersebut masih segar atau tidak usang agar dapat dipakai sebagai informasi. Langkah ini mengandung pencarian sampai diketemukannya dan mendapatkan tambahan bagi unsur-unsur data khusus dari media di mana data itu disimpan.
9. Memperbanyak (reproducing), adalah menciptakan kembali dengan memperbanyak informasi yang ada dengan maksud membagikan kepada yang berkepentingan agar yang asli tidak rusak dengan fotocopy atau magnetic disk tape.
10. Mengkomunikasikan/penyebaran (comunicating), adalah dengan menyebarkan informasi yang tersimpan kepada sipemakai informasi, dengan kata lain sebagai cara memindahkan suatu data dari suatu tempat ke tempat lain. Hal ini dapat berlangsung pada beberapa hubungan dalam data processing cycle, di mana data disalurkan dari pusat penyimpanan data pada pusat pemakaian.
Pada langkah-langkah kegiatan pengolahan data tersebut di atas, mungkin saja terjadi bahwa suatu pengolahan data tidak keseluruhan yang dilaksanakan, tergantung daripada metode dan cara pengolahan informasi. Dengan kemajuan teknologi saat ini banyak cara dalam memproses data yang dapat menghasilkan informasi yang bernilai dan bermutu bagi pemakainya.

3. Siklus Informasi pada Konsep Informasi
            Dalam diagram siklus informasi dibawah ini akan mendefinisikan tahap-tahap pengolahan dari informasi.
Gambar Siklus Informasi
Menurut Jogiyanto data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model hingga kembali menghasilkan suatu informasi dan terus menerus akan berulang hingga membentuk siklus informasi (information circle) atau disebut juga siklus pengolahan data. 


Langkah-langkah siklus konsep informasi yaitu :
1. Data dalam bentuk mentah diolah lebih lanjut.
2. Pada proses input data ditangkap (captured) sebagai input (data) dan diproses (models) melalui suatu model membentuk informasi.
3. Pemakai kemudian menerima informasi (output) tersebut sebagai landasan (recipient) untuk membuat suatu keputusan (decision).
4. Lalu setelah membuat keputusan akan melakukan tindakan operasional (result) yang akan membuat sejumlah data baru (back to data).

4. Kualitas Informasi pada Konsep Informasi
            Menurut James A. Senn Informasi yang berkualitas memiliki nilai bagi pengambilan keputusan dan karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut :
1. Akurat (Accuracy), Informasi yang bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan (jelas mencerminkan).
2. Bentuk (Form), Kualitatif atau Kuantitatif, Numerical atau berupa Grafik, dan Ringkas atau Rinci.
3. Frekuensi (Frequency), Seberapa sering informasi dibutuhkan, dikumpulkan atau dihasilkan.
4. Kelebarannya (Breadth), Ruang lingkup yang meliputi berbagai bidang atau hanya satu bidang saja.
5. Asal (Origin), Informasi berasal dari dalam atau luar perusahaan atau organisasi.
6. Orientasi Waktu (Time Horizon), Informasi dapat berorientasi pada masa lalu, masa kini atau masa yang akan datang.
7. Tepat pada Waktunya (Timeliness), Informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan dapat mengakibatkan informasi tidak memiliki nilai lagi.
8. Relevan (Relevance), Memiliki manfaat untuk digunakan sebagaimana mestinya, sesuai dengan peruntukannya.
9. Lengkap (Completeness), Mengandung semua data-data penting yang dibutuhkan pengguna informasi.
10. Ekonomis (Economies), Informasi yang dihasilkan melalui proses yang ekonomis (dari segi biaya).
11. Sederhana (Simple), Informasi sebaiknya tidak terlalu kompleks, tidak bertele-tele, sehingga memudahkan penentuan prioritas.
12. Dapat Dibuktikan (Approved), Informasi harus dapat dibuktikan (dapat di cek kebenarannya).

5. Sumber Informasi

            Setiap informasi yang dihasilkan memiliki sumber. Sumber Informasi dalam konsep informasi terdapat dua macam sumber informasi yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
            Sumber primer merupakan sumber informasi yang memuat informasi asli yang dapat dituangkan dalam bentuk kata, gambar, ataupun objek lainnya. Informasi yang terkandung di dalam sumber primer sering kali tidak mengalami proses penyuntingan, sehingga informasi yang disajikan murni apa adanya. Dengan kata lain, sumber primer merupakan sumber informasi yang tidak dilengkapi oleh penafsiran, evaluasi, analisis, peringkasan, atau berbagai jenis komentar dari si pengarang. Namun demikian, sumber primer tidak diterbitkan hanya dalam bentuk tertulis. Memori dan sejarah lisan juga dapat dikategorikan sebagai sumber primer.
            Sumber sekunder dapat dipahami sebagai sumber informasi yang menyajikan penafsiran, analisis, penjelasan, ulasan dari pengarang terhadap topik tertentu. Sumber sekunder bisa juga berupa analisis atau paparan yang mengambil sumber primer sebagai objek pembahasannya, sehingga dapat dikatakan bahwa sumber sekunder  merupakan reproduksi dari sumber primer. Seringkali, sumber sekunder ditulis atau direkam bertahun-tahun setelah suatu peristiwa bersejarah terjadi. Pada beberapa kesempatan, sumber sekunder juga digunakan sebagai sarana untuk mengajukan pendapat ataupun mengungkapkan pernyataan yang mendukung pendapat penting dari seseorang maupun kelompok tertentu.
           



Macam-macam sumber informasi primer dan sekunder serta kelebihan dan kekurangannya yaitu :
Macam-macam sumber informasi primer

Macam-macam sumber informasi sekunder




6. Nilai Informasi berdasarkan Konsep Informasi

            Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih besar (efektif) dibandingkan biaya mendapatkannya dan pengukuran efektifitas dan cost benefits. Jadi nilai informasi dinilai berdasarkan manfaat dan biaya mendapatkannya.

7. Arsitektur Informasi berdasarkan Konsep Informasi

Arsitektur informasi (sering disingkat IA, information architecture) adalah seni menggambarkan suatu model atau konsep informasi yang digunakan dalam aktivitas-aktivitas yang membutuhkan detail eksplisit dari suatu sistem kompleks. Contoh aktivitas tersebut adalah sistem pustaka pemrograman, sistem manajemen isi, pengembangan web, interaksi pengguna, pengembangan basis data, pemrograman, penulisan teknis, arsitektur perusahaan, dan desain perangkat lunak sistem kritis. Istilah ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1975 oleh Richard Saul Wurman.
Ada beberapa kerangka arsitektur informasi yang diusulkan para ahli pengembangan sistem. Menurut Greefhorst et. al. (2006), kerangka-kerangka arsitektur itu terbagi dalam dua golongan besar, yaitu :
1. Arsitektur untuk organisasi (enterprise-class frameworks), baik untuk tingkatan unit kerja, organisasi keseluruhan, maupun untuk sektor industri besar. Kerangka arsitektur jenis ini biasanya mengandung berbagai dimensi, dan menjadi dasar bagi model-model arsitektur khusus. Beberapa contoh kerangka ini adalah Information Systems Architecture, Information Framework (IFW), TOGAF atau the Open Group Architecture Framework (TOGAF), Integrated Architecture Framework (IAF), dan Methodology for Architecture Description (MAD).

2. Arsitektur untuk tingkatan aplikasi (application-class frameworks), mengandung deskripsi untuk aplikasi perangkat lunak tertentu, dan tentunya lebih rinci daripada arsitektur organisasi. Beberapa kerangka yang populer adalah Model 4+1, model Siemens, dan Model 2+2.